Dokter
Kalau mendengar kata itu pasti terlintas di benak kita "jas putih dengan
stetoskop menggantung di leher", "cerdas" , "keren" , "masa depan cerah"
, dan lain sebagainya. Ketika masih dimasa Sekolah Menengah Atas,
dokter adalah cita-cita yang paling aku dambakan, tidak bukan aku saja,
tapi bahkan kebanyakan anak muda. Bukan karena ingin dibilang "keren" ,
"cerdas" atau lain sebagainya saat itu, tapi karena orang tua. Kala itu
aku sadar, semakin lama mereka terlihat semakin letih, dan rambut putih
sudah mulai mengganti rambut mereka yg hitam. Disaat itulah aku
memutuskan untuk bercita-cita menjadi seorang dokter, berharap suatu
saat nanti bisa merawat mereka kelak di masa tuanya.
Namun, seiring berjalannya waktu, pada kenyataannya dokter bukanlah
jalan hidupku. Faktanya kini aku lulusan diploma 3 teknik elektro,
sungguh diluar perkiraan sebelumnya. Cita-cita yang dulu menjadi
penyemangat kini sudah terkubur dalam-dalam, dan tergantikan oleh
semangat baru. Mungkin iya, aku tidak akan menjadi seorang dokter, tapi
jika dilihat dan diingat kembali, hakekatnya aku hanya ingin 'merawat
orang tua kelak dimasa tuanya', lantas terlintas pertanyaan "apakah
harus menjadi dokter untuk melakukan itu?". Dikala muda dengan egonya,
tentu jawaban tegas pasti keluar dari mulut kita masing-masing. Namun,
seiring bertambahnya usia, semakin dewasa cara berpikir, aku pun belajar banyak hal, dan tentu keinginan untuk 'merawat orang tua dimasa tuanya'
masih menjadi penyemangat hidup.
Seorang anak muda ingin mencoba mendaki gunung
tentu ia harus mempersiapkan
segala hal yang diperlukan
kemudian,
Semua itu dimulai dengan sebuah langkah awal dari perjalanan yang panjang
tidaklah mudah, seiring keinginan mendaki gunung yang tinggi
batu kerikil, hujan, dan segala sesuatu yang ada di alam
akan mencoba menghalangi setiap langkah,
akan tiba juga saatnya tubuh itu harus beristirahat sejenak
lakukanlah, janganlah mencoba menghindar dari itu
namun ingat, jangan sampai lupakan
tujuan utamamu,
Dengan segala kerja keras, doa, dan ridho dari yang Maha Kuasa
Akhirnya, ia akan berada di puncak yang tertinggi
dari gunung yang telah didaki,
ia melihat ke atas, langit malam yang ditaburi bintang
ia sadar akan suatu hal, pemikiran jernih
jika tidak bisa menjadi 'bintang'
bisakah aku menjadi 'langit'?
(Dori Saka Pradito)
(Sumber gambar : wiranurmansyah.com)
Buat adik-adik yang sebentar lagi akan berjuang, untuk selangkah lagi mengejar cita-citanya, jangan menyerah, dan lakukanlah yang terbaik. Apapun hasilnya, akan ada jalan bagi setiap jiwa suci yang berlapang dada, dan selalu akan ada semangat baru. Sampai jumpa di entri selanjutnya.
No comments:
Post a Comment