Pages

Thursday, February 21, 2013

Pocong di Pos Jaga

            Kejadian ini saya alami sekitar bulan januari kemarin, lupa tanggal berapa dan hari apa, tapi saya sedikit inget jamnya, waktu itu sekitar pukul 10:00pm, percaya atau ga percaya itu terserah kalian ya, saya cuma ingin share kejadian ini, berikut kejadiannya.

            Pada saat malam itu saya lagi mengerjakan tugas kuliah bahasa Inggris, saya hanya mengumpulkan beberapa gambar untuk maju didepan kelas besok. Saya ingat betul, saat itu tugas yang saya cari mengenai cara mendaftar di Twitter (How to sign up to twitter), simpel memang dibandingkan dengan temen-temen sekelas yang lebih memeragakan praktek kedepan seperti membuat sebuah minuman jus dan lain sebagainya, sedangkan saya hanya menampilkan gambar sambil menjelaskan dengan bahasa inggris. Setelah beberapa saat, akhirnya semua gambar yang dibutuhkan terkumpul, sekitar 8 lembar kalau tidak salah. Saya beristirahat sejenak dengan tidur-tiduran sambil sesekali menyimak berita yang ada di Tv one, tiba-tiba mata saya melirik jam didinding, saya agak terkejut, ternyata jam sudah menunjukkan pukul  10:00pm lebih (seingat saya), saya pun buru-buru berganti pakaian, memindahkan data yang dibutuhkan untuk mau diprint ke flashdisk yang saya punya, kemudian saya pun mematikan televisi dan lampu kosan.

            Setelah beberapa saat saya pun mengunci pintu kosan, sebelum berangkat saya pun mencoba mengecek yang hendak dibawa yaitu flashdisk, uang, dan kunci. Kebetulan saya lagi sendirian, dan kakak sedang tidak ada di kosan sehingga saya terpaksa jalan kaki kedepan mencari warnet yang menyediakan jasa ngeprint, entah kenapa saya pun tidak minta ditemenin dengan temen kos-an yang lain (selalu terbiasa sendirian, tapi bukan sok berani ya), saya pun berjalan agak sedikit terburu-buru,  ya itu karena jam sudah larut malam. Entah kenapa baru sekitar 20 meter berjalan, bulu kuduk saya terasa berdiri, saya ingat betul itu bukan malam jum’at (Spooky night) tapi saya tetap saja cuek, ya saya hanya tidak mau rasa takut menyelimuti pada saat itu, karena dipikiran saya hanya mau ngeprint nih tugas sudah itu selesai, saya pun tetap melanjutkan perjalanan. Sesampai di persimpangan (simpang tiga) tiba-tiba jalan saya agak melambat, saya juga melihat diseberang irigasi, saya tahu betul disana ada beberapa kuburan saja yang kalau disiang hari bisa tampak terlihat, tapi entah kali ini apa yang membuat saya begitu seksama melihat lurus kedepan padahal hanya nampak kegelapan dan beberapa pohon tinggi, saya pun belok kekiri di depan mata ada sebuah pos jaga bercat warna merah darah (sekarang sudah di cat warna putih, kalau tidak percaya, silahkan datang ke Jl.Griya Poli Indah, Perumahan Poltek, bukit besar, palembang) tidak seperti biasanya, kali ini saya jalan agak sedikit menjauh dari pos jaga, begitu pas saya berjalan didepan pos jaga saya mendengar ada suara seperti menggeram (seperti orang hendak marah) tidak saya perdulikan, hanya dalam dua langkah  saya mendengar lagi suara yang sama, kali ini saya sudah begitu merinding, pas begitu langkah keempat suara itupun semakin keras saya pun menoleh ke pos jaga tersebut karena penasaran, Subhanallah! Percaya atau tidak percaya, ada sesosok pocong samar-samar sedang berdiri didalam pojok kiri dinding pos jaga tersebut. Sungguh rasanya saya mau pingsan saat itu, badan terasa lemas, sambil bergemetar saya melafalkan ayat kursi berkali-kali sambil berjalan agak lebih cepat, sungguh saya benar-benar tidak percaya apa yang barusan saya lihat tadi, seingat saya sekitar baru 10 langkah berjalan, saya kembali menoleh kebelakang ingin memastikan apa yang sudah saya lihat tadi, Astagfirullah, pocong itu masih berdiri disana, kali ini saya agak sedikit berlari (saya tidak mau berlari kencang, karena saya yakin itu akan memperburuk keadaan, setahu saya setanlah yang sebenarnya takut sama manusia, jadi saya mencoba mengendalikan diri saya ketika itu), tak lama kemudian saya pun sampai ke sebuah persimpangan, saya pun belok kekiri saya lihat banyak warung yang sudah tutup saat itu, namun syukurlah ada sebuah warung yang biasa saya kunjungi, saya pun memesan sebuah model dengan es segar sari, tubuh saya pun masih bergemetaran, saya hanya ingin menenangkan dan menghangatkan tubuh sejenak (tapi malah pesen es segar sari), karena kala itu tubuh saya sudah sangat dingin karena ketakutan, saya pun takut jika jatuh sakit esoknya. Orang yang pertama kali saya kasih tahu kejadian seketika itu adalah pacar saya sendiri, saya pun langsung mengetik sms, memberitahu apa yang barusan saya alami, alhasil pacar saya pun cemas dan menyuruh saya bergegas untuk pulang. “Hah?? Pulang??” dalam hati saya bagaimana mau pulang, lah jalan satu-satunya untuk pulang ya lewat jalan tadi, ya karena cowok, logika saya tetap saja berjalan, saya tetap berniat mau ngeprint nih tugas, kalau sudah baru mikirin bagaimana untuk pulang, pacar saya pun akhirnya menyerah, dia hanya berpesan hati-hati dijalan dan selama perjalanan dia meminta saya untuk tetap kontak dengannya. Setelah selesai makan saya pun melanjutkan perjalanan, “bismillahirrohmanirrohim”, badan saya pun sudah agak mendingan sudah terasa sedikit hangat, perjalanan saya tinggal setengah lagi, selama dijalan saya terus saja berzikir memohon perlindungan kepada Yang Maha Esa dan tetap bersmsan dengan pacar saya.

            Alhamdulilah sampai juga ditempat warnet setempat (samping universitas sriwijaya), disana pun ada jasa ngeprint, saya pun mengeprint tugas kuliah saya. Kini tibalah saat dimana saya mulai memikirkan bagaimana untuk sampai dikos-an, selama perjalanan saya melirik sekitar, berharap masih ada beberapa tukang ojek yang masih mencari nafkah, namun tidak ada satupun tukang ojek bahkan di sebuah pangkalan ojek setempat. Saya pun semakin kebingungan, entah kenapa tidak kepikiran untuk minta dijemput kakak, sampai tibalah saya di persimpangan yang dekat warung tadi saya makan, saya berhenti berjalan, melihat lurus kedepan begitu  gelap, entah kenapa lampu-lampu jalan yang biasa dihidupkan tapi malah mati, kala itu saya tetap berzikir dan berdoa supaya ada pertolongan. Alhamdulillah, tiba-tiba ada sebuah mobil taksi blue bird yang berbelok di persimpangan ini, saya pun buru-buru membuntuti mobil tersebut dari belakang, mobil tidak terlalu berlaju kencang karena memang jalan disini masih tanah dan berlubang-lubang, masih tetap berzikir dan bersyukur, karena do’a saya didengar oleh Allah SWT, kini terlihat jelas pos jaga tersebut karena terkena lampu mobil taksi, saya pun terkejut bahwa mobil tersebut juga berhenti tepat didepan persimpangan jalan ke kos-kosan saya, dan saya melihat sekilas orang pertama yang keluar dari mobil tersebut, ternyata kawan depan kos-an saya. Akhirnya saya pun sampai di kos-an, buru-buru menghidupkan lampu kamar dan terguling lemas di kasur, terdengar suara bercakap-cakap tepat didepan kos-an saya, “mungkin itu mereka tadi” benakku, saya pun memejamkan mata sejenak.
            Keesokan harinya, sampai beberapa hari saya menjadi agak lebih pendiam, barulah sekitar 3 hari saya menceritakan kejadian yang saya alami pada saat malam itu ke teman kos-an didepan kos-an saya, begitupun juga di kampus, di kampus pun akhirnya kami saling bercerita mengenai kejadian-kejadian menakutkan yang pernah dialami juga.

            Terima kasih yang sudah mau menyempatkan waktunya untuk membaca kejadian yang pernah saya alami ini, percaya atau tidak percaya itu semua terserah kalian, saya juga memang percaya, alam ghaib itu memang ada. Tetap memohon perlindungan kepada Yang Maha Esa, Allah SWT (bagi yang beragama islam), sekali lagi terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, see you in the next post.

No comments:

Post a Comment

Follow Google+

@Dori_Saka